Berbagai layanan di Universitas Pancasila berbasis WEB
PENGEMBANGAN MODEL BELAJAR MENGAJAR PERANCANGAN TAPAK GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM MERANCANG TAPAK SEBAGAI BAGIAN DARI PERANCANGAN ARSITEKTUR | ||
Abstrak | ||
Penulis : DINI ROSMALIA, Dr., MSi., ST. [PDF File] didownload : 19 x | ||
KONSEP PENGEMBANGAN SISTEM WISATA BUDAYA KOTA JAKARTA | ||
Abstrak Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang banyak memiliki beragam potensi, salah satu diantaranya berupa wisata kota. Melihat potensi ini Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta telah merencanakan jalur wisata kota, dimana didalamnya terdapat wisata budaya. Dalam hal ini perencanaan jalur wisata budaya belum terencana dengan baik, karena hanya satu lokasi yang diangkat sebagai destinasi pada jalur ini. Melihat kondisi tersebut maka perlu dilakukan indentifikasi kawasan budaya Betawi yang dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengembangkan tata ruang kawasan wisata Budaya Betawi Kota Jakarta, yang pada akhirnya dapat menjadi bagian dari sistem wisata Kota Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu pertama, indentifikasi kawasan Budaya Betawi dengan menggunakan folklor Betawi. Kedua berupa analisis dengan scoring dan pembobotan pada parameter keunikan dan kekhasan, keindahan dan kenyamanan lingkungan, variasi kegiatan, pencapaian, serta sarana dan prasarana wisata. Hasil penelitian menunjukkan dari 17 lokasi terdapat 5 lokasi yang dapat diangkat menjadi kawasan wisata Budaya Betawi. Dua lokasi diantaranya termasuk dalam klasifikasi sedang, yaitu Rawa Belong dan Setu Babakan. Sedang tiga lokasi lainnya termasuk dalam klasifikasi kurang, dimana lokasi ini banyak membutuhkan perbaikan dan perencanaan pengembangan sebagai destinasi wisata budaya yang lebih serius dibanding lokasi yang termasuk dalam klasifikasi sedang.
| ||
Penulis : DINI ROSMALIA, Dr., MSi., ST. [PDF File] didownload : 18 x | ||
MODEL PENGEMBANGAN LANSKAP BUDAYA BERDASARKAN WISATA RELIJI BAGI CIREBON | ||
Abstrak | ||
Penulis : DINI ROSMALIA, Dr., MSi., ST. [PDF File] didownload : 19 x | ||
Pola Spasial Lanskap Budaya Kota Cirebon Berdasarkan Elemen Fisik Keraton | ||
Abstrak Lanskap budaya perkotaan merupakan suatu konsep yang baru muncul sekitar tahun 2005, hal ini terjadi karena banyaknya negara-negara didunia yang mengusung kota bersejarahnya untuk dapat masuk dalam daftar World Heritage Cultural Landscape(WHCL). Lanskap budaya perkotaan dianggap sangat penting untuk dilestarikan, karena selain sebagai bukti fisik dari peradaban manusia juga sebagai gambaran peradaban manusia yang paling maju, karena ia memiliki keunikan dan kekhasan, serta bernilai heritage. Untuk itu menjaga dan mengintegrasikan untuk kehidupan saat ini berarti juga menjaga warisan dunia untuk generasi yang akan datang.Salah satu kota di Indonesia berpotensi sebagai lanskap budaya perkotaanadalah Kota Cirebon. Yang mana kota yang unik dan bersejarah ini telah terbentuk sejak jaman Kerajaan Cirebon pada abad ke-15, dan menjadi awal terbentuknya kebudayaan Cirebon. Walau Kerajaan Cirebon terpecah menjadi 4 (empat) Kraton pada sekitar abad Ke-17 hingga 19, akan tetapi kehidupan budaya Cirebon terus berlangsung.Adapun wujud kebudayaan tersebut berbentuk elemen non fisik dan fisik. Elemen non fisik seperti ritual tradisi, kesenian, ziarah, ibadah dan sebagainya, sedangkan elemen fisiknya seperti bangunan, pemakaman, petilasan dan sebagainya. Untuk elemen fisik Kraton ini pada umumnya berusia lebih dari 300 tahun, dan masih berfungsi, baik sebagai wadah akifitas kehidupan sehari-hari, maupun sebagaitempat ritual keagamaan dan kebudayaanKraton.Potensi yang unik dan khas, serta bernilai heritage ini ternyata kurang disadari olehPemerintah Kota Cirebon, yang menganggap bahwa Kraton-Kraton tersebut hanya berfungsi sebagai pemangku adat saja. Padahal keberadaan Kraton beserta budayanya sangat berpotensi membentuk identitas dan karakter Kota Cirebon saat ini. Beberapa kajian telah dilakukan lebih berfokus pada Kraton secara fisik, perkembangan sejarah kota Cirebon, dan kebudayaan Cirebon, dan belum ditemukan yang menggali mengenai pengaruh elemen fisik Kraton terhadap pola ruang lanskap budaya Kota Cirebonnya. Untuk itu dirasa cukup penting untuk menggali keberadaan elemen fisik Kraton yang dapat menghidupkan dan mengangkat identitas serta karakter Kota Cirebon yang bernilai historis.Untuk itu penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi elemen fisik Kraton yang ada di Kota Cirebon; dan (2) Menganalisis sejauhmana elemen fisik tersebut membentuk pola spasial lanskap budaya Kota Cirebon. Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, yaitu dengan pendekatan sinkronik dan diakronik, serta metode tumpang susun dari sistem informasi geografi (SIG).Rencananya, penelitian ini akan selesai dalam waktu 2 (dua) semester. Karena pentingnya penelitian ini dalam rangkamengangkat lanskap budaya Kota Cirebon sebagai World Heritage Cultural Landscape(WHCL) – UNESCO, maka hasil penelitian diharapkan dapat dipublikasikan pada jurnal internasional serta disampaikan dalam seminar-seminar nasional maupun internasional. | ||
Penulis : DINI ROSMALIA, Dr., MSi., ST. [PDF File] didownload : 21 x | ||
Penerapan Metode Pembelajaran Kognitif-Konstruktivstik Dalam Pengolah Topografi | ||
Abstrak Kemampuan pengolahan topografi merupakan salah satu kompetensi yang harus dipunyai oleh seorang mahasiswa yang mengikuti Mata Kuliah Perancangan Tapak di Jurusan Arsitektur FTUP. Materi kuliah ini dilakukan selama 10 kali dari 28. Metode kognitif-kontruktivistik merupakan metode pembelajaran yang dianggap tepat dan sesuai dengan taksonomi Bloom yang dianut FTUP untuk mengukur tingkat kompetensi mahasiswa. Dengan metode ini mahasiswa dibimbing untuk mengasah keterampilan dalam mengatur dan mengontrol proses berpikir, dimana meliputi keterampilan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan berpikir kreatif. | ||
Penulis : DINI ROSMALIA, Dr., MSi., ST. [PDF File] didownload : 19 x | ||